Achmad Rouzni Noor II - detikinet. 31 Maret 2014 - Jakarta - PT Bakrie Telecom Tbk, pemilik merek dagang
Esia, membukukan kerugian Rp 2,645 triliun sepanjang 2013. Sedikit
menurun dibanding tahun sebelumnya yang menderita kerugian Rp 490 miliar
lebih tinggi, tepatnya Rp 3,138 triliun.
Dari keterbukaan
informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten dengan kode BTEL ini
hanya mampu meraih pendapatan Rp 2,072 triliun di 2013 atau turun 12%
dibandingkan 2012 yang mencapai Rp 2,360 triliun.
Hingga akhir
2013, jumlah pelanggan Esia juga hanya tercatat 12 juta, cuma naik tipis
dari jumlah pelanggan di 2012 sebanyak 11,7 juta. Itu artinya, dalam
setahun Bakrie Telecom hanya membukukan 300 ribu pelanggan baru.
Sedangkan
laba usahanya pada 2013 tercatat Rp 3,6 miliar meskipun tahun
sebelumnya ada rugi usaha Rp 500 miliar. Pertumbuhan laba usaha ini
disebabkan kemampuan BTEL menekan beban usaha 28% dari Rp 2,86 triliun
pada 2012 menjadi Rp 2,07 triliun pada 2013.
Bakrie Telecom juga
menorehkan EBITDA--earning before interest, taxes, depreciation and
amortization, sebesar Rp 911 miliar dalam laporan keuangan terakhirnya,
seperti dikutip Senin (31/3/2014).
Menurut Director & Chief
Finance Officer Bakrie Telecom Bachder Bachtarudin kinerja perusahaan
terus membaik sejalan keberhasilan revitalisasi yang secara konsisten
dilakukan perseroan.
"Berbagai inisiatif pengembangan produk dan
layanan seperti gratis telepon dan SMS sesama pelanggan Esia serta
penjualan langsung dalam mobile roadshow di beberapa kota besar di
Indonesia berhasil meningkatkan jumlah pelanggan," katanya.
Bakrie Telecom pada tahun 2014 ini juga menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar USD 25 juta hingga USD 30 juta untuk menopang operasionalnya agar kinerja terus membaik.
(rou/rou)