Sunday 12 April 2015

ADMF (PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk.)

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Karyawan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) Cabang Manado 1 dan 2 melaksanakan nonton bareng (nobar) film "Nada untuk Asa" di Studio 21 Mantos, Minggu (12/4).
Penonton terhanyut dalam cerita film karya Charles Gozali yang dirilis 4 Februari 2015 ini. Film yang terinspirasi dari perjuangan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) melawan stigma sosial ini bercerita tentang Nada (Marsha Timothy) yang berhadapan dengan tragedi. Ia dan bayinya positiv HIV karena terjangkit mendiang suaminya.
Cerita film berdurasi 98 menit ini didominasi kisah Nada dan anak bungsunya, Asa (Acha Septriasa) berjuang sebagai ODHA. Kisah Nada dan Asa yang dihadirkan bersamaan dalam alur maju mundur bercerita bagaimana mereka menerima 'hukuman' sosial hingga bangkit, menerima kenyataan dan sukses menjalani hidup.
Film yang dibintangi sejumlah artis ternama, Mathias Muchus, Wulan Guritno, Darius Sinathrya, Pongky Jikustik dan Butet Kertarejasa ini sukses 'mempermainkan' emosi dan empati karyawan yang didampingi suami/istri mereka.
Yoppy E Tulalo, Branch Manager Adira Finance Manado 1 mengatakan, film tersebut memberi inspirasi bagaimana masyarakat seharusnya memberi dukungan pada ODHA. "Bukan justru menghukum secara sosial, mengucilkan dan memberi stigma negatif. ODHA punya hak hidup yang sama dengan orang lannya," terang Tulalo.
Katanya, nobar tersebut merupakan program Kampanye Positif HIV/AIDS yang digagas Head Offica Adira dalam rangka edukasi pada karyawan dan keluarganya. Adira Finance memberi edukasi pentingnya keluarga sehat bahagia. "Karyawan sehat yang didukung penuh keluarganya, akan menghasilkan produktifitas kinerja perusahaan," katanya.

Tawarkan Kupon 6,9%, Garuda Terbitkan Sukuk Global

Bareksa.com - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan melakukan penawaran sukuk global senilai $500 juta dengan kupon maksimum 6,9 persen per tahun.
Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan, sukuk yang ditawarkan kepada investor internasional itu akan jatuh tempo dalam lima tahun. Pembayaran kupon dilakukan setiap enam bulan sekali.
GIAA akan menggunakan hasil penerbitan sukuk untuk membiayai kegiatan usaha perseroan termasuk pembiayaan kembali (refinancing) utang perseroan saat ini. Garuda Indonesia per 31 Desember 2014 memiliki utang jangka panjang $964,7 juta.
Dalam aksi korporasi ini, National Bank of Abu Dhabi dan Dubai Islamic Bank ditunjuk sebagai joint structuring advisor. Sebelumnya, GIAA baru saja mendapat pinjaman $100 juta dari BII untuk refinancing utang jatuh tempo pada semester pertama 2015.
Perseroan juga telah memperoleh pinjaman dari dua bank asal Timur Tengah senilai $400 juta yang akan digunakan untuk melunasi utang jatuh tempo. Garuda sendiri pada 2014 mengalami kerugian. Perusahaan pelat merah ini melaporkan rugi bersih senilai $371,97 juta setahun penuh, membalikkan untung $13,58 juta di tahun sebelumnya. Beban usaha perusahaan membengkak 14,62 persen.(al)

Friday 10 April 2015

BEKS (PT. Bank Pundi Indonesia Tbk.)

Logo Bank Pundi
Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia mengeluarkan peringatan Unusual Market Activity (UMA) kepada saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS). Pasalnya terjadi perubahan harga yang di luar kebiasaan dibandingkan periode sebelumnya.
Saham BEKS pada pukul 15:05 hari ini 8 April 2015 tercatat anjlok 10,26 persen ke Rp105. Padahal, BEKS sempat menyentuh Rp117 pada penutupan perdagangan kemarin. 

Bursa, dalam pengumumannya, mengaku sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini. Untuk itu bursa mengharapokan investor untuk memperhatikan beberapa hal.
Pertama, para investor harus memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa. Investor juga harus mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Investor juga diminta mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Bursa juga meminta para investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sandiaga Uno
Saham BEKS mendadak populer setelah bank terafiliasi Sandiaga Uno melalui Recapital ini dikabarkan dibeli oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP). Semenjak Kamis, 2 April 2015 saham BEKS langsung meroket dari 65 menjadi 117. (Baca juga: Suspensi BCAP dan BEKS Dicabut, Saham Langsung Melonjak)
Sebelumnya, perdagangan saham BEKS dan BCAP sempat dihentikan sementara (disuspen) oleh bursa karena tidak melapor proses akuisisi kepada bursa. Padahal hari ini saham BEKS hingga pukul 15.00 turun hingga 11 poin ke 106 atau turun 9,4 persen. (Selengkapnya baca di sini: Tidak Laporkan Proses Akuisisi, BCAP dan BEKS Kena Suspen Bursa) (hm)