Industri Rokok

Industri Rokok di Indonesia diramaikan oleh PT Gudang Garam (GGRM), PT Bentoel Internasional Investama (RMBA), PT HM Sampoerna (HMSP) dan PT Wismilak Inti Makmur (WIIM)

SMGR (PT Semen Indonesia Persero Tbk.)

PT Semen Indonesia Persero Tbk. (dahulu PT Semen Gresik (Persero) Tbk) (IDX: SMGR) adalah pabrik semen yang terbesar di Indonesia. Pada tanggal 20 Desember 2012, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk resmi berganti nama dari sebelumnya bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk[1]. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sehingga menjadikannya BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Saat ini kapasitas terpasang Semen Indonesia sebesar 16,92 juta ton semen per tahun, dan menguasai sekitar 46% pangsa pasar semen domestik. Semen Indonesia memiliki anak perusahaan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa.

TELE (PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk)

PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk menawarkan berbagai macam ponsel. Perusahaan ini menawarkan berbagai pilihan handset mobile serta penawaran perbaikan, layanan dan dukungan untuk semua telepon nya. Per 10 April 2013, situs bloomberg menunjukkan PER PT. Tiphone Mobile Indonesia Tbk 16.5854 . Selain PT. Tiphone belum ada emiten yang tercatat di BEI yang bergerak di industri ponsel.

ANTM (PT. Aneka Tambang Tbk.)

PT Aneka Tambang Tbk Persero adalah pertambangan yang terdiversifikasi dan perusahaan logam. Perusahaan memproduksi feronikel, bijih nikel, emas, perak, bauksit dan batubara. Aneka Tambang saat ini sedang membangun kimia smelter grade alumina dan mencari tempat untuk membangun smelter grade alumina smelter serta nikel pig iron smelter. Pada 5 April 2013, PER ANTM sebesar 4.4590

ENRG (PT. Energi Mega Persada Tbk)

ENRG merupakan Perusahaan minyak dan gas yang sahamnya tercatat di BEI. Perusahaan ini memiliki total cadangan terbukti dan terukur sebesar 527 juta barel ekuivalen per 30 September 2012. PAda 1 April 2013, PT. Energi Mega Persada Tbk. mengumumkan rencananya untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)yang menyatakan bahwa perusahaan dapat menerbitkan sebanyak-banyaknya 4.058.411.000 saham baru (10% dari total saham beredar) dengan nilai nominal saham Rp 100 / saham. Saham baru yang diterbitkan tersebut rencananya akan dibeli oleh PT. Samuel Sekuritas Indonesia dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15 April 2013. Rencana perusahaan ini untuk PMTHMETD telah disetujui sebelumnya di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 20 Desember 2012 lalu. Perusahaan di BEI yang memiliki bisnis yang sama dengan ENRG antara lain PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dan PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). PAda tanggal 5 April 2013, PER yang dimiliki tiga perusahaan diatas adalah sebagai berikut : MEDC = 27.1069 ENRG = 27.2359 PGAS = 15.1009

Industri Perbankan

Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan. Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan. Jasa perbankan Jasa perbankan diberikan untuk mendukung kelancaran menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit maupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain sebagai berikut: • Jasa setoran seperti setoran listrik, telepon, air, atau uang kuliah • Jasa pembayaran seperti pembayaran gaji, pensiun, atau hadiah • Jasa pengiriman uang (transfer) • Jasa penagihan (inkaso) • Kliring • Penjualan mata uang asing • Penyimpanan dokumen • Jasa cek wisata • Kartu kredit • Jasa-jasa yang ada di pasar modal, seperti pinjaman emisi dan pedagang efek. • Jasa Letter of Credit (L/C) • Bank garansi dan referensi bank • Jasa bank lainnya. Di Bursa Efek Indonesia, sedikitnya terdapat 32 Emiten dalam Industri Perbankan, antara lain : • Bank Agroniaga (AGRO) • Bank ICB Bumiputera (BABP) • Bank Capital Indonesia (BACA) • Bank Ekonomi Raharja (BAEK) • Bank Central Asia (BBCA) • Bank Bukopin (BBKP) • Bank Negara Indonesia (BBNI) • Bank Nusantara Parahyangan (BBNP) • Bank Rakyat Indonesia (BBRI) • Bank Tabungan Negara (BBTN) • Bank Mutiara (BCIC) • Bank Danamon Indonesia (BDMN) • Bank Pundi Indonesia (BEKS) • Bank BJB (BJBR) • Bank Jatim (BJTM) • Bank QNB Kesawan (BKSW) • Bank Mandiri (BMRI) • Bank Bumi Arta (BNBA) • Bank CIMB Niaga (BNGA) • Bank Internasional Indonesia (BNII) • Bank Permata (BNLI) • Bank Sinarmas (BSIM) • Bank Swadesi (BSWD) • Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) • Bank Victoria International (BVIC) • Bank Artha Graha Internasional (INPC) • Bank Mayapada Internasional (MAYA) • Bank Windu Kentjana International (MCOR) • Bank Mega (MEGA) • Bank Mitraniaga (NAGA) • Bank OCBC NISP (NISP) • Bank Pan Indonesia (PNBP) • Bank Himpunan Saudara 1906 (SDRA)

MYOR (PT Mayora Indah TBK)

PT Mayora Indah Tbk (IDX: MYOR) atau Mayora Group adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 Juli 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Unita Branindo sebanyak 32,93%. 

Produk-produk dari Mayora meliputi :
• Biskuit : Roma dan Better
• Permen : Kopiko, Kis, Tamarin, Plonk
• Cokelat : Choki-choki, Danisa
• Wafer : Beng-Beng, Superstar dan Astor
• Kopi : Torabika
• Bubur : Super bubur
• Mi Instan : Mi Gelas
• Minuman : Vitazone,Teh Pucuk Harum,Larutan Penyegar cap Topi Coboi

PT. MAYORA INDAH Tbk
 Jl. Tomang Raya 21 – 23
 Jakarta, 11440 – Indonesia
 Phone: +62 21 5655315 / 5655316 / 5655317 / 5655318 / 5655319
Facsimile: +62 21 5686570
 Toll Free : 0800 – 17 88888
 E-mail : consumer@mayora.co.id
Website : http://www.mayora.com/